Pages

Senin, 30 Desember 2013

Dewa Matahari di Perayaan Tahun Baru & Pandangan Islam


Setiap akhir tahun biasanya semua manusia di dunia ini tidak terkecuali kaum Muslim mengalami wabah penyakit yang luar biasa, pengidap penyakit ini biasanya menjadi suka menghamburkan harta untuk berhura-hura, euforia yang berlebihan, pesta pora dengan makanan yang mewah, minum-minum semalam penuh, lalu mendadak ngitung (3.., 2.., 1.. Dar Der Dor!).

Wabah itu bukan flu burung, bukan juga kelaparan, tapi wabah penyakit akhir tahun yang kita biasa sebut dengan tradisi perayaan tahun baruan. Kaum muda pun tak ketinggalan merayakan tradisi ini. Kalo yang udah punya gandengan merayakan dengan jalan-jalan konvoi keliling kota, pesta di restoran, kafe, warung (emang ada ya?)

Kalo yang jomblo yaa.. tiup terompet, baik terompet milik sendiri ataupun minjem (bagi yang nggak punya duit). Kalo yang kismin, ya minimal jalan-jalan naik truk bak sapi lah, sambil teriak-teriak nggak jelas.
Dan bagi kaum adam yang normal menurut pandangan jaman ini, kesemua perayaan itu tidaklah lengkap tanpa kehadiran kaum hawa. Karena seperti kata iklan “nggak ada cewe, nggak rame”

Bahkan di kota-kota besar, tak jarang setelah menunggu semalaman pergantian tahun itu mereka mengakhirinya dengan perbuatan-perbuatan terlarang di hotel atau motel terdekat.

Yah itulah sedikit cuplikan fakta yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan menjelang malam-malam pergantian tahun. Ini dialami oleh kaum muslimin, khususnya para anak muda yang memang banyak sekali warna dan gejolaknya. Nah, sebagai pemuda-pemudi muslim yang cerdas, agar kita nggak salah langkah di tahun baruan ini, maka kita harus menyimak gimana seharusnya kita menyikapi momen yang satu ini.

Asal muasal tahun baruan

Awal muasal tahun baru 1 Januari jelas dari praktik penyembahan kepada dewa matahari kaum Romawi. Kita ketahui semua perayaan Romawi pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari.

Sebagaimana yang kita ketahui, Romawi yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga dipahami Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda ’mati’ nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.

Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bahagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.

Karena itulah Romawi merayakan rangkaian acara ’Kembalinya Matahari’ menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)
seasons
Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada saat ini.

Ketika Romawi menggunakan Kristen sebagai agama negara, maka terjadi akulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.

Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama ’Hari Raya Penyunatan Yesus’ (The Circumcision Feast of Jesus)]


Pandangan Islam terhadap Perayaan Tahun Baru

’Ala kulli hal, yang ingin kita sampaikan disini adalah bahwa ’Perayaan Tahun Baru’ dan derivatnya bukanlah berasal dari Islam. Bahkan berasal dari praktek pagan Romawi yang dilanjutkan menjadi perayaan dalam Kristen. Dan mengikuti serta merayakan Tahun baru adalah suatu keharaman di dalam Islam.
Dari segi budaya dan gaya hidup, perayaan tahun baruan pada hakikatnya adalah senjata kaum kafir imperialis dalam menyerang kaum muslim untuk menyebarkan ideologi setan yang senantiasa mereka emban yaitu sekularisme dan pemikiran-pemikiran turunannya seperti pluralisme, hedonisme-permisivisme dan konsumerisme untuk merusak kaum muslim, sekaligus menjadi alat untuk mengeruk keuntungan besar bagi kaum kapitalis.

Serangan-serangan pemikiran yang dilakukan barat ini dimaksudkan sedikitnya pada 3 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka, dan (3) menjadikan barat sebagai kiblat budaya kaum muslimin khususnya para pemuda.
Ketiga hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi barat merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.

Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi.
Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam. Anggapan bahwa tahun baru adalah “hari raya baru” milik kaum muslim pun telah wajar dan membebek budaya barat pun dianggap lumrah.

”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)

Walhasil, kaum secara i’tiqadi dan secara logika seorang muslim tidak layak larut dan sibuk dalam perayaan haram tahun baruan yang menjadi sarana mengarahkan budaya kaum muslim untuk mengekor kepada barat dan juga membuat kaum muslimin melupakan masalah-masalah yang terjadi pada mereka.
Dan hal ini juga termasuk mengucapkan selamat Tahun Baru, menyibukkan diri dalam perayaan tahun baru, meniup terompet, dan hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan orang-orang kafir.

Wallahua’lam
akhukum, Felix Siauw
follow  on twitter @felixsiauw

Rabu, 25 Desember 2013

Gelombang Pertama Perjuangan Khilafah di Indonesia

Sesungguhnya perjuangan penegakan Khilafah Islamiyah merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah besar bangsa Indonesia. Penelusuran sumber-sumber sejarah yang ada menunjukkan bahwa segera setelah keruntuhan Khilafah Turki Usmani, sejumlah besar tokoh pergerakan beserta ummat Islam turut terlibat dalam perjuangan penegakan kembali Khilafah Islam. Sebut saja H.O.S. Tjokroaminoto, K.H. Agus Salim, K.H. Fakhrudin dan K.H. Mas Mansur. Mereka bukan sekadar pahlawan nasional, Lebih dari itu, mereka adalah aktor penting perjuangan Khilafah kala itu.
Pemberangkatan H.O.S Tjokroaminoto ke Kongres di Mekkah 1926, salah satu agendanya adalah hendak membicarakan perjuangan Khilafah dengan umat Islam seduniaPemberangkatan H.O.S Tjokroaminoto ke Kongres di Mekkah 1926
 
Meskipun cukup singkat dan segera lenyap tergerus arus perjuangan nasionalisme, fakta sejarah ini harus diungkap supaya tidak ada missing link dalam sejarah perjalanan bangsa. Adalah hak seluruh anak bangsa untuk memahami sejarah perjuangan pendahulunya secara utuh tanpa ada yang disembunyikan. Dengan demikian, kita dapat memetik pelajaran berharga sebagai bekal untuk menjalani kehidupan saat ini.
Perjuangan Khilafah 1924-1927
Eksistensi sejarah umat Islam Indonesia dalam memperjuangkan khilafah telah diamini oleh para sejarawan Indonesia maupun Barat. Diantaranya adalah apa yang dinyatakan oleh Prof. Deliar Noer, Prof. Aqib Suminto, dan Martin van Bruinessen dalam tulisan akademis mereka.
Deliar Noer dalam disertasinya, The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942 (Cornell University, 1962), menyatakan bahwa umat Islam di Indonesia tidak hanya berminat dalam masalah khilafah, tetapi juga merasa berkewajiban memperbincangkan dan mencari penyelesaiannya. Lalu Aqib Suminto dalam disertasinya, Politik Islam Hindia Belanda (IAIN Jakarta, 1985), menuturkan tentang pengaruh Pan-Islamisme di Indonesia dalam perjuangan khilafah saat itu. Dia menyatakan ada kaitan yang erat antara paham Pan-Islamisme dan jabatan Khalifah karena Khalifah merupakan simbol persatuan ummat Islam di seluruh belahan dunia.
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang orientalis Belanda, Martin van Bruinessen, dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul Muslim of Dutch East Indies and The Caliphate Question (Studia Islamika, 1995). Peristiwa penghapusan Turki Usmani yang kemudian disusul seruan ulama al-Azhar untuk memilih khalifah baru, dan penaklukan Hijaz oleh Ibn Sa’ud, mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari umat Islam Indonesia sehingga menimbulkan pergerakan yang masif di Indonesia. Menurut arsip Pemerintah Kerajaan Belanda, seperti dikutip van Bruinessen, hal itu bahkan dianggap sebagai “sebuah tonggak bersejarah dalam pergerakan umat Islam di negeri ini”.
Selanjutnya penulis juga telah melakukan penelitian sejarah dengan basis akademik yang ketat mengenai perjuangan khilafah saat itu dengan judul penelitian Peran Surat Kabar Bandera Islam dalam Perjuangan Khilafah 1924-1927 (UI, 2013). Penulis berusaha melengkapi penelitian-penelitian yang telah ada dengan cara melakukan penelusuran langsung sumber-sumber sejarah yang otentik, baik sumber primer maupun sekunder. Salah satu sumber otentik yang ditemukan sekaligus menjadi obyek penelitian adalah sebuah surat kabar yang terbit pada tahun 1924 hingga 1927 yang bernama Bandera Islam
Surat Kabar Bandera Islam edisi  "Chilaafat" Kamis 25 Desember 1924
 
Surat kabar yang sampai sekarang masih tersimpan dalam kondisi baik ini diterbitkan oleh Sarekat Islam: salah satu organisasi yang memperjuangkan Khilafah saat itu. Dahulu surat kabar ini digunakan oleh Sarekat Islam sebagai media propaganda dalam perjuangan khilafah. Oleh karena itu, Bendera Islam banyak memuat rekam jejak potret perjuangan khilafah pada masa itu. Dengan menilik kembali surat kabar Bendera Islam, kita dapat memahami antusiasme perjuangan khilafah di Indonesia pada masa itu.
Setelah penulis menelusuri dinamika umat Islam di Indonesia pada permulaan abad ke-20, terlihat bahwa perjuangan khilafah merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Tidak lama setelah Khilafah Turki Usmani diruntuhkan, sejumlah besar dari bangsa Indonesia yang terdiri dari para ulama, tokoh pergerakan Islam, serta elemen ummat Islam lainnya terlibat dalam perjuangan ini. Mereka merasa berkewajiban untuk memperbincangkan dan mencari penyelesaian dalam rangka membentuk khilafah baru.
Pada Desember 1924 di Surabaya diadakan sebuah pertemuan yang dikenal dengan Kongres Al-Islam Luar Biasa. Kongres ini memang sangat luar biasa karena dihadiri oleh 68 organisasi Islam yang mewakili pusat maupun cabang juga dihadiri ulama-ulama dan ribuan umat Islam yang lain. Mereka yang hadir menyepakati sebuah rumusan khilafah yang baru. Rumusan tersebut yakni:
1. Agar dibentuk suatu Majelis Khilafah yang melaksanakan kekuasaan dan kewajiban khalifah atas dasar hukum-hukum Qur’an dan Hadits
2. Kepala Majelis mengatur, menjaga, dan mengupayakan terlaksananya keputusan-keputusan Majelis
3. Kepala Majelis dipilih oleh Majelis berdasrkan Syari’ah yang disetujui atasnya dalam permusyawaratan khilafah kemudian pemilihan tersebut diumumkan agar mendapat pengakuan dari seluruh umat Islam di dunia
4. Majelis Khilafah mengupayakan persamaan paham dan peraturan bagi segala perkara hukum Islam
5. Majelis Khilafah hendaklah berada di Mekkah
6. Tentang biaya untuk Majelis Khilafah bersama-sama perlu ditemukan kesepakatan dengan umat Islam yang lain atas hal ini.
Sikap mereka ini tidak terlepas dari pengaruh Pan-Islamisme. Cita-cita persatuan Islam dalam satu pemerintahan Islam yang merdeka menjadi sebuah harapan besar bagi mereka yang saat itu hidup dibawah penjajahan bangsa asing dan kafir. Untuk beberapa waktu cita-cita internasional ini masih tetap bertahan hingga kemudian mereka melupakannya dan mengalihkan perhatian mereka kepada cita-cita nasionalisme yakni menuju negara bangsa yang merdeka.
Sejak saat itu perjuangan khilafah berangsur-angsur hilang tergantikan oleh perjuangan nasionalisme. Dilupakannya persoalan khilafah oleh ummat Islam Indonesia dikarenakan terjadinya perubahan orientasi perjuangan sejumlah pergerakan pada masa itu. NU, Muhammadiyyah, dan Al-Irsyad lebih memfokus perjuangan mereka ke bidang sosial dan pendidikan. Selain itu, perselisihan paham yang telah lama terjadi di antara kelompok pembaharu yang diwakili Muhamadiyyah dan Al-Irsyad, dengan kelompok tradisional (NU), kian meruncing sehingga persoalan khilafah yang semula menjadi perjuangan bersama pada akhirnya ditinggalkan.
Penyebab yang lain, Sarekat Islam yang paling konsen dalam menjaga persatuan umat Islam di Indonesia sudah tidak berkharisma lagi dihadapan umat Islam yang lain setelah Sarekat Islam justru ikut terjerat dalam perselisihan internal umat Islam. Sejak saat itu perjuangan Sarekat Islam sudah tidak lagi mewakili aspirasi politik umat Islam di Indonesia. Mereka juga tidak bisa lagi mengklaim sebagai pelopor gerakan nasional setelah ada PNI yang menggantikan posisi mereka dengan gagasan nasionalismenya. Selain itu sokongan dunia Islam terhadap persoalan khilafah yang menghilang, akibat konspirasi Barat, mengakibatkan Sarekat Islam meninggalkan perjuangan khilafah dan mengalihkannya pada perjuangan Islam dalam konteks kebangsaan. Maka sejak saat itulah perjuangan khilafah tidak terdengar lagi di Indonesia hingga kemudian muncul pada saat ini gelombang kedua perjuangan khilafah di Indonesia.
Penutup
Bendera Islam menjadi bukti sejarah bahwa perjuangan penegakan Khilafah Islam di Indonesia telah dimulai sejak awal keruntuhan Khilafah Turki Utsmani meski perjuangan itu belum membuahkan hasil yang dicita-citakan hingga detik ini. Pergerakan-pergerakan yang memperjuangkannya telah menemui kegagalan. Sejarah kegagalan ini seyogianya menjadi pelajaran bagi umat Islam di Indonesia. Terutama menjadi bahan evaluasi bagi mereka yang terlibat dalam gelombang perjuangan penegakan khilafah hari ini. Dengan begitu agar tidak mengulang kembali kegagalan perjuangan khilafah di Indonesia
 
 
 

Senin, 23 Desember 2013

Sinopsis "99 Cahaya Langit Di Eropa"

Eitsss,, siapa yang belum menonton "99 Cahaya Langit Di Eropa" di Bioskop kesayangan anda.. alangkah baiknya menonton jangan ambil sisi negatifnya tapi lihat banyak sisi positifnya (pernah nonton saya di bioskop BIP bandung) wkwkwk ^^

mau tau sinopsisnya,, thats right.. selamat membaca n menonton ^^

catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup awan saling curiga dan kesalahpahaman. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, aku merasakan hidup di suatu negara dimana Islam menjadi minoritas. Pengalaman yang makin memperkaya spiritualku untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.

Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya aku menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia. Pencarianku telah mengantarkanku pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Aku tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam.

Eropa dan Islam. Mereka pernah menjadi pasangan serasi. Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan berbagai dinamikanya. Aku merasakan ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya.


Pertemuanku dengan perempuan muslim di Austria, Fatma Pasha telah mengajarkanku untuk menjadi bulir-bulir yang bekerja sebaliknya. Menunjukkan pada Eropa bulir cinta dan luasnya kedamaian Islam. Sebagai Turki di Austria, Ia mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal meluluhkan Eropa dengan menghunus pedang dan meriam. Kini ini ia mencoba lagi dengan cara yang lebih elegan, yaitu dengan lebarnya senyum dan dalamnya samudra kerendahan hati.

Aku dan Fatma mengatur rencana. Kami akan mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki. Dan entah mengapa perjalanan pertamaku justru mengantarkanku ke Kota Paris, pusat ibukota peradaban Eropa.

Di Paris aku bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepadaku bahwa Eropa juga adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Marion membukakan mata hatiku. Membuatku jatuh cinta lagi dengan agamaku, Islam. Islam sebagai sumber pengetahuan yang penuh damai dan kasih.

Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre Dame hingga Les Invalides semakin membuatku yakin dengan agamaku. Islam dulu pernah menjadi sumber cahaya terang benderang ketika Eropa diliputi abad kegelapan. Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bisa bersatu dengan pengetahuan dan kedamaian, bukan dengan teror atau kekerasan

Perjalananku menjelajah Eropa adalah sebuah pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan oleh Islam di benua ini. Cordoba, Granada, Toledo, Sicilia dan Istanbul masuk dalam manifest perjalanan spiritualku selanjutnya.

Saat memandang matahari tenggelam di Katedral Mezquita Cordoba, Istana Al Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul, aku bersimpuh. Matahari tenggelam yang aku lihat adalah jelas matahari yang sama, yang juga dilihat oleh orang-orang di benua ini 1000 tahun lalu. Matahari itu menjadi saksi bisu bahwa Islam pernah menjamah Eropa, menyuburkannya dengan menyebar benih-benih ilmu pengetahuan, dan menyianginya dengan kasih sayang dan toleransi antar umat beragama.

Akhir dari perjalananku selama 3 tahun di Eropa justru mengantarkanku pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin mendekatkanku pada sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.

 Nah, itulah sinopsisnya,, amazing bukan islam dna eropa, bahkan saya juga ingin lanjut S2 di sana bahkan di negara lain... Aamiin

Aku teringat kata sahabat Ali RA:
Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra di mana banyak ciptaan ciptaan Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu; dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan.
 (Ali bin Abi Thalib RA.. 

"Mari Keliling Dunia dan Menapaki Sejarah Islam"



Selasa, 17 Desember 2013

Agar Rajin Membaca Seperti Para Ulama

MEMBACA adalah kegiatan yang sangat mulia. Dengannya seorang dapat mengetahui sesuatu yang belum ia ketahui. Selain itu orang yang rajin membaca akan pandai dalam berbicara. Tutur katanya pun mudah dipahami alias tidak berbelit-belit. Dikarenakan ia terbiasa dengan kalimat yang sistematis, terstruktur dan kaya akan perbendaharaan kata yang ada dalam sebuah bacaan.

Para penulis handalpun mengakui bahwa kunci sukses menulis adalah banyak membaca. Karena tidak ada tulisan yang berhasil dibuat sebelum ide muncul dari pikirian. Sedangkan ide akan muncul manakala seseoang telah membaca sesuatu baik berupa buku, Koran, majalah dan sebagainya atau membaca situasi dan kondisi yang terjadi di alam sekitar.
 Dalam ajaran Islam pun, perintah yang pertama kali diterima Nabi Saw dari Allah Swt melalui perantara malaikat Jibril adalah perintah membaca.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5).

Jadi, jauh sebelum R.A Kartini memerintahkan perempuan Indonesia agar gemar membaca supaya derajat bangsa bisa meningkat. Maka 14 abad yang lalu Allah Swt lewat Rasul-Nya yang mulia telah memerintahkan kita semua untuk gemar membaca.
Bahkan telah menjadi kebiasaan para ulama terdahulu, agar semangat berkaryanya tetap terjaga maka mereka rajin membaca kisah perjalanan hidup ummat terdahulu. Dari kalangan Nabi dan Rasul juga para sahabat-sahabatnya yang mulia hingga akhir zaman.

Dibawah ini ada beberapa kiat yang mudah-mudahan dapat membuat kita lebih rajin dalam membaca. Kiat tersebut diantaranya:
Pertama, ciptakanlah minat baca yang tinggi. Minat akan muncul ketika seseorang mengetahui manfaat di balik suatu kegiatan. Kita akan lebih bersemangat membaca buku-buku tentang bisnis jika memang di hati kita ada minat yang tinggi terhadap bisnis. Maka dari itu, jika kita ingin membaca sebuah buku dengan judul tertentu alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu manfaat jika kita mempelajari buku tersebut. 

Dengan begitu kita akan lebih bersemangat dalam membacanya.
Kedua, Siapkan buku menarik. Selain minat yang tinggi, buku-buku dengan tema dan isi yang menarik pun dapat membuat kita menjadi semangat membaca. Maka dari itu jika ada uang berlebih, belilah buku-buku yang menarik secara rutin walaupun entah kapan dibacanya. Atau sekali waktu kita bisa jalan-jalan ke toko buku yang lengkap karna disana terdapat banyak buku yang sangat menarik untuk dibaca sekalipun kita termasuk orang-orang yang malas membaca. Karna fitrah manusia menyukai ilmu pengetahuan.
ketiga,  beri jatah waktu setiap harinya untuk membaca buku. Pepatah dahulu mengatakan “bisa ala biasa” Kita tidak mungkin menjadi orang yang rajin membaca buku tanpa terlebih dahulu membiasakan diri membaca buku setiap hari. Miliki prinsip “Tiada hari yang berlalu, tanpa membaca buku.”
Keempat, menulislah. Karna dengan menulis, ilmu yang kita miliki menjadi abadi. Bisa dinikmati oleh orang lain termasuk anak cucu kita kelak. Selain itu, menulis menjadikan si penulis butuh banyak literatur keilmuan. Sedangkan literatur tersebut tersimpan baik di dalam buku-buku. Orang yang mewajibkan dirinya menulis minimal 1 halaman dalam sehari, maka bisa dipastikan ia akan rajin membaca.

Demikianlah empat kiat dalam menulis. Sebenarnya masih banyak lagi kiat yang lain, Namun dengan melaksanakan keempat kiat ini Insya Allah akan membuat kita lebih rajin lagi dalam membaca.
Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan oleh orang-orang yang ingin rajin membaca, yaitu hindarkan buku-buku yang secara terang-terangan mengarahkan pembacanya kepada hal negatif. Contohnya bacaan-bacaan porno yang menginspirasi orang untuk melakukan perzinahan dan buku-buku yang dihasilkan oleh orang yang telah jelas kesesatannya seperti Darwin, Lenin, Marx dan lainnya. Mereka telah menginspirasi jutaan manusia untuk saling berperang dan menguasai satu sama lain layaknya binatang. [Azam/Islampos]

Minggu, 15 Desember 2013

Waktu


Waktu.......
... Monday sharing di PT.Sinergi Foundation adalah program rutinan mingguan di tempat kerjaku untuk semua karyawan , tujuannya adalah mempererat silaturahmi antara karyawan,  mendapat inspirasi-inspirasi baru, mendapat informasi-informasi luar biasa.

.... Kebetulan hari ini saya mendapat inspirasi baru dari kang yuda dengan sebuah games yang membuat kita untuk fokus dan menemukan jawabannya yang tepat, nma gamesnya mau tau??? eitsss saya juga tidak tahu,, hhahhahah. pokoknya games itu membuat kita mengerti arti kehidupan, bahwa dunia ini kecil lho... kecil.. jangan pernah berpikir bahwa kehidupan itu sangat indah, nyaman, apapun yang kita inginkan terwujud,, tidak,, itu hanya sementara.... thanks untuk kang yuda ^^

...... ok selanjutnya di isi oleh bu ima sebagai Direktur SDM.. beliau menyampaikan bahwa penting waktu itu,, kita telat lima menit saja itu merupakan suatu korupsi, apalagi waktu kerja dipakai untuk ghibah, ngobrol yang tidak jelas pasti rugi banget, coba kalau kita renungkan WAKTU bagi orang yang mau naik pesawat terbang, telat lima menit itu sangat berarti bahkan kenyataannya dia ketinggalan pemberangkatan.
Ketinggalan 5 Menit saja
 renungkan lagi WAKTU untuk seorang Valentino Rossi pembalap dunia, ketinggalan 5 detik saja, pasti sudah kesiap oleh lawannya.. 5 detik saja itu sangat berarti.
 begitu berarti waktu untuk kita semua.. seberapa waktupun harus kita manfaatkan sebaik-baiknya..
 Inilah sebagian ayat-ayat al-qur'an yang menerangkan tentang waktu

"Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran (QS Al Ashr : 1-3)"

"Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (QS 2:281)"

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS 3:133-134)"


Baiklah, itulah tentang waktu, semoga ada manfaatnya.. Quotes untuk temen-temen "Nikmati waktu yang masih ada,hargai waktumu yang tersisa". @@








Jumat, 13 Desember 2013

Beasiswa Unggulan UNIKOM

Mahasiswa/i Beasiswa Unggulan UNIKOM 2010 & 2011 FE Jurusan Akuntansi Syariah, &Akuntansi Pemerintahan

Tidak terasa, waktu terus berjalan saya sudah semester akhir lagi kuliah di salah satu perguruan swasta terbaik di indonesia yaitu Universitas Komputer Indonesia,

meskipun kuliah hanya menempuh 6 semester saja, tapi ya di nikmati dan disyukuri..

Alhamdullilah saya mendapat Beasiswa Unggulan dari Dikti. Bisa klik http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id/ dimana saya mendapatkan pas lulus SMK Negeri 3 di baleendah dengan banyak perjuangan, n Now full scholarship itu yang saya rasakan  tapi yang namanya beasiswa konsekuensinya adalah belajar yang super kilat, libur jarang, dan yang paling di banggakan bisa Double Degree sama Youngsan University Korea selatan (meskipun tidak jadi berangkat). Wkwkkwkkkw https://www.ysu.ac.kr/

Bayangkan, 30 sks/minggu, itu yang kita alami sebagai anak beasiswa, otak kita di press bener-bener.. 30 sks.. hufttt im tired but enjoy it... awal 2014 january kita insya mulai skripsi............ hhahahhah perlu perjuangan yang ekstra.,.. skripsi gampang....undergraduate n next mencari scholarship untuk S2 di luar negeri. Aamiin.

Udah ya segitu cukup......hehhe

Seorang Pekerja di Lembaga Sosial


Hai saudaraQ semua, tidak kerasa saya sudah hampir 6 bulan kerja di Dompet Dhuafa Jabar, waktu tidak kerasa dan sangat cepat, pengalamanpun mulai berdatangan, ilmu bahkan temanpun banyak. dari mulai adaptasi dengan lingkungan, merasa boring juga semua ku alami, tapi lama kelamaan itu smeua terasa begitu nyaman, tp jangan dulu senang, saya bekerja hanya sementara, asyikk, sesungguhnya ingin menjadi Pengusaha Muda Islam.. Aamiin

Ini Profil tempat kerja Saya mencari nafkah

  

Dreams




Dreams are fleeting, (Mimpi itu cepat berlalu,)

Dreams break free from this world,  (Mimpi membuka kebebasan dari dunia)

Dreams make a poor man powerful, (Mimpi membuat kuat lelaki lemah,)

Dreams live in sleep, (Mimpi hidup dalam tidur,)

Dreams create visions of hopes and fears,  (Mimpi membuat padangan dari harapan dan rasa takut,)

Dreams are more powerful than thoughts,  (Mimpi itu lebih kuat dari pada pemikiran)



Dreams make you scream,  (Mimpi membuat mu berteriak,)

Dreams make you believe,  (Mimpi membuat mu percaya,)

Dreams send you far away, (Mimpi mengirim mu jauh,)

Dreams make you want more and more, (Mimpi membuat mu ingin lagi dan lagi,)

Dreams are what you need,  (Mimpi itu apa yang kamu butuhkan,)

Dreams are not merely fantasies but real, (Mimpi itu bukanlah hanya fantasi tetapi nyata,)



If only someone would put them into actions,  (Jika hanya seseorang meletakannya pada tindakan,)

Dreams could be reality, (Mimpi bisa menjadi kenyataan,)



Do you dream a simple world? (Apakah kamu memimpikan dunia yang sederhana?)

Do you dream a tough world? (Apakah kamu memipikan dunia yang susah?)

Do you dream at all?  (Apakah kamu memimpikannya semua?)

"Dan saya akan Meraih mimpi saya" 2013

Rabu, 20 November 2013

Make A Difference 2014 @ Hongkong, Semoga Keterima

Dear Erwin, Hello Sponshorship, Commetee and Crew MaD 2014 ^^ Let’me introduce my self, my name is Erwin yudiansyah, im from indonesia, im a student at Indonesia Computer University semester 7, my occupation is Islamic accounting and an employee finance staf at Dompet Dhuafa west java, dompet dhuafa is intermediary or social institution for helping environment west java generally indonesia, it programs is empowering economic, social, healty, disaster, helping poor student n give who scholarship.



 I was born Bandung, 15st August 1992, my age is 21 years old, my hobby is science communication example broadcasting, MC and reporter n field agriculture because me graduate vocational high scholl. My ambition is be a young entreoprenership and excellent in communication, education, art and technology, become the best person around the neighborhood and become agents of change for the world. My son 1 of 2 brothers, my father a pesion, my mother as a housewife. I can speak Korean, English passive and active.

 my hobby is communication sciences and agriculture,. I want to come to the motivation for wanting to attend hongkong and follow MaD, and I really want out of the country because I sad my friends of classmates could double degree korea to college and I do not, I know, MaD can drive me out of the country, I want to feel the plane out of the country, want to see the sights in hongkong is so beautiful, like a lot of foreign friends, bring the good name of Indonesia, happy parents, want to get the science , special experience and something to make a difference and change myself or special environment around. 

I need subsidy is USD$600 : Airlines USD$300 Hotel USD$219 Eat USD$26 Include Ticket USD$55 Total USD$600 Why is the budget for the subsidy is $ 600, because my salary is only Rp 1,000,000 a month at Dompet Dhuafa west java, and my parents are also a pensioner,, yes I wish I could get a full subsidy for the MaD representing Indonesia, I can contribute to the sponsor links on demand and according to ability, I'm sure my best Indonesian least I'd love to be present at the conference in hongkong, I wanted to prove to everyone I was able to afford my overseas plane, maybe the MaD is a lot of people who want to get, but I am sure more will include people who went to MaD 2014 ... the spirit is always forever. I hopefully I get subsidy.. thanks before to sponsorship, commetee, crew MaD 2014 “”””Make a Difference 2014 is the best of all”””

List di tahun yang baru 1435 Hijriyyah

Assalamu’alaikum wr., wb.,

Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, semoga apa yang hamba ini inginkan ditahun baru islam 1434 H or tahun depan dapat terwujud, aamiin 

o Skripsi target maret selesai 
o Wisuda dengan kedua orang tua, kakak dan sahabat2Q Kursus bahasa inggris baik conversation atau toefl dengan lancar(target score toefl itp 575) 
o - S2 di luar negeri dengan full scholarship (Korea, jepang, malaysia, australia, brunei darussalam, jerman, francis, amerika atau negara2 di eropa, new zealand, spanyol, italia pokoknya negara yang ada di dunia. - S2 di dalam negeri full scholarship (MBA/MSM- ITB)(MBA-UGM kelas internasional)(MB-IPB double degree)(sosial ekonomi-UNPAD double degree) 
o Sebelum wisuda hafal juz 30, jurumiyah, do’a tahlil 
o Kalau tidak kuliah tahun depan, kerja di perusahaan the big in indonesia seperti di telkom, telkomsel, bank indonesia, pegawas bank syariah n yg paling penting tidak menyita untuk ibadah dan dakwah. 
o Young entreupreneur. 
o Menjadi pribadi yang sholeh, yang dewasa, n lebih the best lagi Aamiin semoga terwujud

Senin, 07 Oktober 2013

Salam Ukhuwah

Assalamu’alaikum my friends,


I'd like to introduce my self My name is Erwin yudiansyah. You can call me Erwin. I was born on bandung, 15 august 1992. I am 21 years old, My religion Islam of course. Iam student at Indonesia computer university, my major is syariah accounting, My hobby is Public speaking.. I live at Banjaran, bandung. I have 1 sister and I don’t have a brother ... My mother is a housewife because she is doesn’t have a job and my father is a PNS... I wish, I could be a good friend for you, thank you. Don’t forget always pray to god for our dreams..